Sabtu, 30 Agustus 2014

UUD Keinsinyuran No : 11 Tahun 2014



Pengesahan RUU Keinsinyuran

Disahkannya Undang-Undang Keinsinyuran oleh pemerintah dan DPR bukanlah egoisme dari para insinyur Indonesia, akan tetapi UU itu merupakan salah satu kebutuhan bangsa Indonesia. Pasalnya, sumber daya alam bukan lagi sebagai faktor utama pemicu pertumbuhan ekonomi, akan tetapi knowledge yang didapat dari sumber daya manusia. Apalagi, insinyur dipandang sebagai profesi yang dapat memberikan nilai tambah dan inovasi terhadap segala jenis industri yang ada.

Demikian mengemuka dalam diskusi Forum Legislasi tentang RUU Keinsinyuran yang digelar di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/2). Hadir dalam acara forum legislasi tersebut, antara lain, Ketua Pansus RUU Keinsinyuran DPR, Rully Chairul Azwar, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bobby Gafur Umar, dan Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia, Danang Parikesit.

Menurut Rully, ada beberapa alasan penting dalam pengesahan Rancang Undang-Undang (RUU) Keinsinyuran menjadi UU, yaitu banyaknya insinyur Indonesia yang lari ke luar negeri karena kurang mendapatkan apresiasi di Indonesia, banyak insinyur asing yang menguasai level menengah di banyak perusahaan negara dan swasta, dan untuk meningkatkan nilai tambah bagi inovasi produk dan siap ekspor.

Politisi dari Partai Golkar itu mengatakan, UU ini merupakan inisiatif DPR, karena sudah diproses selama 15 tahun dan baru sekarang ini bisa disahkan menjadi UU. “Menjadi inisiatif DPR karena peningkatan pasar industri dan teknologi luar negeri yang luas biasa terutama dalam sepuluh tahun terakhir,” ujar Rully.

Selain itu lanjut Rully, perlu meningkatkan tenaga insinyur yang terus menurun, adanya kerancuan antara kesarjanaan yang merupakan hasil proses pendidikan dan keinsinyuran yang merupakan profesi pekerjaan, banyak terjadi malpraktek yang dilakukan insinyur atau sarjana teknik atau sarjana teknologi yang tidak kompeten, kemampuan riset dan teknologi yang rendah, dan sedikitnya jumlah insinyur yang memiliki kesetaraan kompetensi profesi internasional, sehingga daya saing SDM nasional menjadi lemah.

Dalam UU Keinsinyuran ini, ruang lingkup disiplin teknik yang diatur adalah untuk kebumian dan energi. Rekayasa sipil dan lingkungan terbangun, industri, konservasi dan pengelolaan sumber daya alam, pertanian dan hasil pertanian, teknologi kelautan dan perkapalan dan aeronotika dan astronotika.

Selain itu menyangkut pendidikan dan pelatihan teknik-teknologi, penelitian, pengembangan, pengkajian dan komersialisasi, konsultansi, rancang bangun, dan konstruksi, eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral, penggalian, penanaman, pembangunan, dan sebagainya.

Sementara itu kata Hermanto Dardak, UU Keinsinyuran ini harus memperhatikan kesehatan, keselamatan dan kualitas lingkungan, dengan konsisten mendukung program pembangunan nasional, yang mempunyai nilai tambah melalui penguasaan teknologi canggih. “Jadi, UU keinsinyuran ini tak saja mengatur tanggung jawab teknik, melainkan juga tanggung jawab sosial dan lingkungan,” ujarnya.

Dengan demikian, lanjut Hermanto, maka insinyur mempunyai jenjang karir yang jelas dengan kualifikasi tertentu, dan ada profesionalisme berkelanjutan. Dan, dalam konteks global, insinyur Indonesia siap menghadapi Asean Community, yang akan berlangsung mulai tahun 2015 mendatang.

Di tempat yang sama, Ketua Umum PII, Bobby Gafur Umar menyatakan lahirnya UU tentang Keinsinyuran memberikan tanggung jawab tersendiri bagi PII (Persatuan Insinyur Indonesia). Pasalnya kata Bobby, dengan UU ini, harus dilakukan proses registrasi insinyur dan pengembangan sumber daya manusia keinsinyuran di Indonesia.

Registrasi dan pengembangan sumber daya manusia tersebut menurut Bobby sangat relevan sekali mengingat tahun 2015 merupakan tahun dimulainya ASEAN Economic Community yang harus dipandang sebagai kesempatan emas bagi insinyur Indonesia untuk unjuk prestasi di kawasan ASEAN. “UU ini juga memberikan kesetaraan hak, termasuk upah, bagi insinyur Indonesia terhadap insinyur asing,” ujarnya.

Selama ini, kata Bobby, kompensasi bagi insinyur Indonesia lebih rendah dibanding insinyur asing. “Padahal kompetensi yang dimiliki setara,” tegasnya.

Selain itu, UU ini juga mengamanatkan pembentukan Dewan Insinyur yang akan berada dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. “Melalui Peraturan Presiden, yang menjadi amanat UU ini, dalam waktu satu tahun Presiden RI akan menetapkan Dewan Insinyur untuk membantu pemerintah menyusun berbagai kebijakan keinsinyuran di Indonesia,” katanya. (nt/sc), foto : hr/parle/andri*. Sumber : www.dpr.go.id


 DPR-PII

    

Pengesahan RUU Keinsinyuran Ketua Pansus RUU Keinsinyuran Ir. Rully Chaerul Azwar, M.Si. (kiri) bersama Wamen Pekerjaan Umum Dr. Ir. Hermanto Dardak, M.Sc. (dua kanan), Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ir. Bobby Gafur Umar, M.BA. (dua kiri) dan Sekjen PII Prof. Dr. Ir. Danang Parikesit, M.Sc.(Eng) menjadi narasumber dalam Forum Legislasi RUU Keinsinyuran di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/2). DPR akhirnya mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keinsinyuran menjadi Undang-Undang (UU) yang diharapkan untuk menjaga profesionalitas insinyur Indonesia yang berdaya saing internasional. (ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan)

Kamis, 28 Agustus 2014

Agenda Kegiatan



PII SULSEL DIHARAP BERPERAN MAJUKAN INFRASTRUKTUR

Makassar, Bina Marga

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. H. Abdul Latief, M.Si, dilantik sebagai Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Sulsel. Pelantikan PII Wilayah Sulsel dan 24 Cabang se-Sulsel Periode 2014-2017, dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, di Grand Clarion Hotel, Senin 9 juni.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa kehadiran PII akan terasa peranannya jika agenda, manajemen, dan tujuannya jelas. Apalagi, besok adalah era-nya para insinyur. “Jika para insinyur ini tidak berperan sesuai tantangan era-nya, maka mereka, tidak akan bias bersaing,” kata Syahrul.

Semetara, ketua PII Sulsel, Ir. Abdul Latief, menyatakan, PII Sulsel telah berkomitmen untuk terlibat aktif dalam mewujudkan Sulsel sebagai pilar utama pembangunan nasional. Karena itu, PII Sulsel melakukan seminar, sejauh mana tantangan insinyur ke depan dalam pengembangan infrastruktur dan pengembangan potensi sumber daya alam.

PII sudah menyatakan komitmennya, untuk ikut terlibat aktif dalam pembangunan, untuk Sulsel yang jauh lebih baik lagi kedepannya” kata Latief.

 http://www.binamargasulsel.com/berita/images/PII.jpg



Pelantikan PII Sulsel   

 20140605_140445_audiensi-pii-dengan-gubernur-sulsel.jpg


20140605_140356_audiensi-pii-dengan-gubernur-sulsel.jpg
Sejumlah pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) melakukan audiensi ke Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Rujab Gubernur jalan Jendral Sudirman Makassar, Rabu (4/6). Audiensi ini terkait persiapan pelantikan pengurus baru PII Sulsel periode 2014-2017. tribun timur/muhammad abdiwan



Ketua Umum Pii Bobby Gafur Umar Lantik Pengurus Sulsel Periode 2014-2017 
 Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (kiri) bertukar naskah kerja sama (MoU) dengan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bobby Gafur Umar (kanan), disaksikan Ketua PII Sulawesi Selatan Abdul Latief saat pelantikan pengurus PII Sulsel periode 2014-2017 di Makassar, Sulsel, Senin (9/6/2014). Selain melantik PII Sulawesi Selatan, juga diresmikan pengurus organisasi di 24 kabupaten/kota yang terbentuk. FOTO: Bisnis/Paulus Tandi Bonen.


 
 Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (kanan) berbincang dengan ketua umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bobby Gafur Umar (kiri) usai membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) PII Sulsel di Makassar, Sulsel, Rabu (25/9). Dalam musyawarah tersebut akan dibahas RUU Keinsinyuran dan PII mendesak pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur khususnya wilyah timur Indonesia sehingga pemerataan pembangunan di Indonesia lebih merata. ANTARA FOTO/YUsran Uccang/13


Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (kiri) berbincang dengan ketua umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bobby Gafur Umar (kanan) usai membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) PII Sulsel di Makassar, Sulsel, Rabu (25/9). Dalam musyawarah tersebut akan dibahas RUU Keinsinyuran dan PII mendesak pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur khususnya wilyah timur Indonesia sehingga pemerataan pembangunan di Indonesia lebih merata. ANTARA FOTO/YUsran Uccang/13.




 Ketua umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bobby Gafur Umar (tengah) disaksikan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (2kiri) dan Ketua DPW PII Sulsel Saleh Pallu (kiri), menandatangani MoU di sela-sela Musyawarah Wilayah (Muswil) PII Sulsel di Makassar, Sulsel, Rabu (25/9). PII melakukan kerjasama dengan lima kampus yakni fakultas teknik Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, dan Universitas 45, untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam membangun infrastruktur khususnya wilyah timur Indonesia. ANTARA FOTO/YUsran Uccang/13


 
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bobby Gafur Umar (kiri depan) menyerahkan bendera PII Sulsel kepada Ketua PII Sulsel Abdul Latief (kanan depan) saat pelantikan pengurus PII Sulsel 2014-2017 di Makassar, Sulsel, Senin (9/6). PII diharapkan mampu menjadi lokomotif pembangunan bangsa khususnya untuk wilayah Indonesia timur. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang/Koz/ama/14).



Bangun Ekonomi Indonesia, Indonesia Masih Butuh 1,5 Juta Insinyur

 REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Bobby Gafur Umar, mengatakan saat ini Indonesia masih membutuhkan 1,5 juta orang insinyur untuk pengembangan dan pembangunan ekonomi.

"Insinyur kita masih sedikit, kita butuh sedikitnya 1,5 juta insinyur untuk pembangunan ekonomi," kata Bobby disela-sela acara Seminar Nasional dan Rakerwil PII Sulsel di Makassar, Senin.

Dia mengatakan, pentingnya pembangunan dan perkembangan ekonomi di negara ini didukung oleh insinyur agar Indonesia tidak menjadi penonton di negara sendiri. Hal itu dikhawatirkan, lanjut dia, karena jangan sampai proyek pengerjaan infrastrusktur dikerjakan oleh sarjana dari Korea atau Cina, Padahal, kata dia, potensi insinyur dalam negeri tidak kalah kemampuannya dengan tenaga asing.

"Khusus dalam kegiatan PII ini, bukan untuk mendukung salah satu Capres, tetapi siapapun yang terpilih nanti, kami memiliki rekomendasi pimpinan lebih fokus memberikan perhatian lebih pada ekonomi dan pembangunan yang bernilai tambah," katanya.

Berkaitan dengan hal tersebut, dia mengatakan, pada Rakernas PII ini juga akan melahirkan poin-poin rekomendasi untuk presiden terpilih ke depan. Dia juga memberikan apresiasi positif pada PII Sulsel yang memiliki 24 cabang. Ini merupakan cabang terbanyak ke dua, setelah daerah di Jawa.
 

Khusus PII Sulsel, akan memberikan lima poin penting sebagai rekomendasi untuk diberikan pada kepemimpinan periode 2014 - 2019. Salah satu dari poin itu adalah meningkatkan produksi dalam negeri dan menekan pengiriman bahan baku ke luar negeri.

PENGURUS BARU PII. Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang baru Bobby Gafur Umar (tengah) dan Wakil Ketua Umum Hermanto Dardak (kanan), melakukan salam komando dengan Ketua Umum PII periode 2009-2012 Said Didu usai pemilihan pengurus baru PII pe
PENGURUS BARU PII. Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang baru Bobby Gafur Umar (tengah) dan Wakil Ketua Umum Hermanto Dardak (kanan), melakukan salam komando dengan Ketua Umum PII periode 2009-2012 Said Didu usai pemilihan pengurus baru PII.



RAPIMNAS PERSATUAN INSINYUR INDONESIA (PII) 

galeri foto
24 Mei 2007 Presiden SBY didampingi Ibu Ani, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, dan Seskab Sudi Silalahi tiba di Gedung Merdeka, Bandung, untuk menghadiri dan membuka Rapimnas Persatuan Insinyur Indonesia, Kamis (24/5) siang. (foto: abror/presidensby.info)



 galeri foto
Presiden SBY memberi sambutan pada acara pembukaan Rapimnas Persatuan Insinyur Indonesia, di Gedung Merdeka, Bandung, Kamis (24/5) siang. (foto: haryanto/presidensby.info)

Profil PII


Persatuan Insinyur Indonesia - PII (The Institution of
Engineers, Indonesia - IEI)



II Pendirian
Berdiri tanggal :
23 Mei 1952 di Bandung

Pendiri :

1. Ir. Djuanda Kartawidjaja
2. Dr. Rooseno Soeryohadikoesoemo


III Perangkat Organisasi

  1. Dewan Penasehat
  2. Dewan Insinyur
  3. Pengurus Pusat
  4. Majelis Kehormatan Insinyur
  5. Dewan Pakar
  6. Badan Pengkajian
  7. BK dan atau BKT
  8. Pengurus Wilayah
  9. Pengurus Cabang
  10. Badan Usaha dan Yayasan
  11. Forum Anggota Muda (FAM-PII)

IV Mitra Organisasi

  1. Perguruan Tinggi Teknik 
  2. Asosiasi Profesi
  3. Industri/Perusahaan

V Keanggotaan Internasional

  1. WFEO, World Federation of Engineering Organizations)
  2. AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organizations)
  3. FEISEAP (Federation of Engineering Institute South East
  4. Asia and Pacific)
  5. AEESEAP (Association of Engineering Education South East
  6. Asia and Pacific)

VI Ketua Umum PII, 1952 – 2009

  1. Ir. Djuanda Kartawidjaja (1952-1954)
  2. Ir. Kaslan Tohir (1954 – 1859)
  3. Ir. Ukar Bratakusuma (1959 – 1961)
  4. Ir. Suratman D. (1965 – 1969)
  5. Dr. Ir. GM. Tampubolon (1969 – 1984)
  6. Ir. Sumantri (1984 – 1989)
  7. Ir. Aburizal Bakrie (1989 – 1994)
  8. Ir. Arifin Panigoro (1994 – 1999)
  9. Ir. Qoyum Tjandranegara (1999 – 2002)
  10. Ir. Pandri Prabono, IPM (2002 – 2004)
  11. Ir. Rauf Purnama (2004 – 2006)
  12. Ir. Airlangga Hartarto, MMT., MBA (2006-2009) 
  13.  Prof. Dr. Ir. Muh. Said Didu, M.Sc. (2009- 2012)
  14. Ir. Bobby Gafur Umar, M.BA.  (2012-2015)

VII.  Insinyur Anggota PII

Insinyur PII terdaftar  : 7.000

Anggota yang tersertifikasi

  1. Insinyur Profesional Pratama : 1084
  2. Insinyur Profesional Madya : 619
  3. Asean Engineer Register : 152
  4. APEC Engineer Register : 80

VIII Agenda & Kegiatan PII

  1. Kegiatan Tetap
  2. Kongres Nasional
  3. Rapat Anggota Cabang/Wilayah
  4. Konvensi Nasional BK/BKT
  5. Rapat Pimpinan Nasional
  6. Temu Nasional
  7. Kegiatan Rutin
  8. Pendidikan Pembinaan Profesi Insinyur (PPPI)
  9. Diskusi berkala & pengkajian
  10. Seminar/Workshop/Lokakarya, dll
  11. Training Kompetensi & Profesi
  12. Sertifikasi
  13. Rapat Pengurus

 Badan Kejuruan/ Badan Kejuruan Teknologi (BK/BKT) PII
    1. Badan Kejuruan Sipil
    2. Badan Kejuruan Elektro
    3. Badan Kejuruan Kimia
    4. Badan Kejuruan Mesin
    5. Badan Kejuruan Fisika
    6. Badan Kejuruan Industri
    7. Badan Kejuruan Geodesi
    8. Badan Kejuruan Lingkungan
    9. Badan Kejuruan Teknologi Pertambangan
    10. Badan Kejuruan Teknologi Pertanian
    11. Badan Kejuruan Teknologi Kedirgantaraan
    12. Badan Kejuruan Teknologi Kelautan
    13. Badan Kejuruan Teknologi Perminyakan

    Ketua Umum PII- SULSEL



    Ketua Umum PII- SULSEL 

     

    Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia PII-SULSEL Periode ( 2010- 2013) 
    Prof. DR. Ir. Muh. Saleh Pallu, M.Eng., IPM. 




    http://www.sulselprov.go.id/foto_statis/sekda.jpg 
    Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia PII-SULSEL Periode ( 2014 -2017) 
    Ir. H. Abdul Latif, M.S.i., M.M.

    Dewan Penasihat PII

    DEWAN PENASEHAT
    PERSATUAN INSINYUR INDONESIA
    MASA BAKTI 2012-2015

    Ketua
      Ir. M. Hatta Rajasa
    Wakil Ketua
      Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MSc, MA, PhD
    Anggota :
    Ir. Djoko Kirmanto, Dipl, HE
    Ir. Jero Wacik, SE
    Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA
    Ir. Azwar Abubakar
    Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad Hatta
    Ir. H. Suswono, MM
    Dr. Ir. Musliar Kasim
    Dr. Ir. Bambang Susantono, MSCE, MCP, PhD
    Dr. Ir. Alex Retraubun
    Ir. Bayu Krisnamurthi, MS
    Dr. Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo
    Ir. Susilo Siswoutomo
    Dr. Ir. Kusmayanto Kadiman
    Dr. Ir. Arifin Panigoro
    Dr. Ir. Ciputra
    Ir. Wiwoho Basuki Tjokronegoro, MSc

    Dewan Insinyur PII

    DEWAN INSINYUR
    PERSATUAN INSINYUR INDONESIA
    MASA BAKTI 2012-2015

    Ketua
      Ir. Airlangga Hartarto, MMT, MBA
    Anggota :
    Dr. Ir. Muhammad Said Didu
    lr. Agusman Effendi
    lr. Pandri Prabono, MBA, IPU
    Ir. Rauf Purnama
    Drs. Ir. A. Qoyum Tjandranegara, Ing.ec
    lr. Budi Darmadi
    Dr. lr. Ashwin Sasongko, MSc, IPU
    Dr. lr. Djatnika S. Puradinata, MT, IPM
    lr. Rully Chairul Azwar
    lr. Frans S. Sunito, IPU
    Dr.lr. Luluk Sumiarso, IPU
    lr. Rinaldi Firmansyah, CFA, IPU
    lr. Ali Herman lbrahim
    lr. Jafar Hafsah
    lr. Bambang Soesijanto, IPU
    lr. Ridwan Hisyam
    lr. Bambang Guritno
    Dipl. lng Bambang Soeroso
    lr. Herman Afif Kusumo
    lr. lndracahya Kusumasubrata
    Dr. lng llham A. Habibie
    lr. Joseph Pangalila
    lr. lman Taufik
    lr. Thomas Darmawan
    lr. Yusman Syafii Djamal
    lr. Nanang Untung
    Dr. lr. Budhi M. Suyitno
    lr. Simon F. Sembiring
    lr. Arifin Tasrif
    Dr.lr . Marzan A. lskandar

    Majelis Kehormatan PII

    MAJELIS KEHORMATAN
    PERSATUAN INSINYUR INDONESIA
    MASA BAKTI 2012-2015

    Ketua
      Ir. Iman Sucipto Umar
    Anggota :
    Ir. Ari Moechtar Pedju
    Prof. Dr. Ir. Wiratman Wangsadinata
    Ir. Budiono Kartohadiprodjo
    Ir. Christiawan, IPU
    Ir. Habimono Koesoebjono, IPM
    Ir. Istanto Oerip
    Prof. Dr. Ir. Kamaruddin Abdullah, IPU
    Prof. Dr. Ir. Nurpilihan
    Ir. tris budiono M, IPM
    Ir. Bambang Soesijanto, IPM
    Ir. Achdiat Kurnadi, IPM
    Dr. Ir. Trihono Sastrohartono
    Ir. H. Achmadi Partowijoto, CAe, PU-SDA, IPU, Masr.
    Ir. Indrajid Kartowijono
    Dr. Ir. Budhi M. Suyitno
    Ir. Indracahya Kusumasubrata
    Dr. Ir. Bambang Setiadi

    Dewan pakar


    Daftar Registrasi Insinyur -PII Wilayah - Makassar



    No. No. Reg   Nama  Insinyur         Nama Cabang Badan Kejuruan
    1 2222.09.001296  Ir. HALIM KALLA Makassar Teknik Mesin
    2 2222.15.002651   Ir. LATEKO TJAMBOLANG Makassar Teknik Sipil
    3 2222.15.002652   Ir. AKING DJIDE                 Makassar Teknik Sipil
    4 2222.15.002653 Ir. BAMBANG KUSWIDODO Makassar Teknik Sipil
    5 2222.15.002654 Ir. SYAFRUDDIN A. PATIWIRI    Makassar Teknik Sipil
    6 2222.15.002655   Ir. ARIFUDDIN RESSANG          Makassar Teknik Sipil
    7 2222.15.002656 Ir. BACHDER DJOHAN B.          Makassar Teknik Sipil
    8 2222.15.002754   Ir. HARJONO Makassar Teknik Sipil
    9 2222.15.002755 Ir. A. MANSUR MAPPIASSE Makassar Teknik Sipil
    10 2222.15.002756 Ir. NUR ALIMUDDIN Makassar Teknik Sipil
    11 2222.15.002761 Ir. FRANSISCUS RAHMAT        Makassar Teknik Sipil
    12 2222.08.002923 Ir. ZULMANWARDI Makassar Teknik Kimia
    13 2222.15.003136 Ir. HARRY UDJIANTO               Makassar Teknik Sipil
    14 2222.02.003210 Ir. Jonie Tanijaya               Makassar Teknik Sipil
    15 2222.20.003282 Ir. BAMBANG PRASTOWO Makassar Pertanian
    16 2222.15.003322 Ir. ARMAN Makassar Teknik Sipil
    17 2222.15.003443 Ir. DEKE PANDIN TAYAN Makassar Teknik Sipil
    18 2222.15.005053 Ir. I GEDE MUSTIKA Makassar Teknik Sipil
    19 2222.15.005054 Ir. ANWAR DAMING Makassar Teknik Sipil
    20 2222.15.005078 Ir. WAYAN DJIGUH ASTHINA Makassar Teknik Sipil
    21 2222.15.005096 Ir. SUDARNO Makassar Teknik Sipil
    22 2222.20.005625 Ir. ISHAK TAN                           Makassar Pertanian
    23 2222.09.006274 Ir. Prasetyadi                            Makassar Teknik Mesin
    24 2222.09.006275 Ir. BOEDYO POERNOMO Makassar Teknik Mesin
    25 2222.15.006562 Ir. HARI NASMIARTA Makassar Teknik Sipil
    26 2222.07.006993 Ir. Khalid Musdalifah Makassar Teknik Industri
    27 2222.15.006994 Ir. Nurhayati Tuhulele Makassar Teknik Sipil
    28 2222.15.006995 Ir. Elber Maqbul Amin               Makassar Teknik Sipil
    29 2222.15.006996 Ir. Abd. Wakif Makassar Teknik Sipil
    30 2222.15.006997 Ir. SUPRIONO                          Makassar Teknik Sipil
    31 2222.15.006998 Ir. Amri Makassar Teknik Sipil
    32 2222.15.006999 Ir. Zachbidin Jis Habif Makassar Teknik Sipil
    33 2222.15.007000 Ir. Binsar Silalahi                     Makassar Teknik Sipil
    34 2222.15.007001 Ir. Mustafa Kamal Makassar Teknik Sipil
    35 2222.15.007002 Ir. E. HANDI PURNADI               Makassar Teknik Sipil
    36 2222.15.007003 Ir. Muhammad Amin Rahman Makassar Teknik Sipil
    37 2222.15.007004 Ir. Rakhmad Shaiku Makassar Teknik Sipil
    38 2222.15.007005 Ir. Ikhwan Makassar Teknik Sipil
    39 2222.15.007006 Ir. Erwin Makassar Teknik Sipil
    40 2222.15.007007 Ir. Erwin Goenawan Makassar Teknik Sipil
    41 2222.15.007008 Ir. Muhammad Najib Azis          Makassar Teknik Sipil
    42 2222.15.007009 Ir. Andi Asdar Makassar Teknik Sipil
    43 2222.15.007010 Ir. Muhammad Yassir                Makassar Teknik Sipil
    44 2222.15.007011 Ir. Mary Oei Makassar Teknik Sipil
    45 2222.15.007012 Ir. Dodi Sanjaya Makassar Teknik Sipil
    46 2222.15.007013 Ir. Robby Sapar Makassar Teknik Sipil
    47 2222.15.007014 Ir. Mursalim Makassar Teknik Sipil
    48 2222.15.007015 Ir. Celsius H. Onthoni Makassar Teknik Sipil
    49 2222.15.007016 Ir. Flinery Linsangan                Makassar Teknik Sipil
    50 2222.15.007017 Ir. David Johan Makassar Teknik Sipil
    51 2222.15.007018 Ir. Amin Taufik                         Makassar Teknik Sipil
    52 2222.15.007019 Ir. Muhammad Yamin Makassar Teknik Sipil
    53 2222.15.007020 Ir. Muhammad Yusuf T.             Makassar Teknik Sipil
    54 2222.15.007021 Ir. Abd. Waris Makassar Teknik Sipil
    55 2222.15.007022 Ir. Johan Chandra Makassar Teknik Sipil
    56 2222.15.007023 Ir. A. Sofyar Makassar Teknik Sipil
    57 2222.15.007024 Ir. Abdul Rahim                        Makassar Teknik Sipil
    58 2222.15.007025 Ir. Ricky Tungka                        Makassar Teknik Sipil
    59 2222.15.007026 Ir. Lusiana Tri M                        Makassar Teknik Sipil
    60 2222.15.007027 Ir. Putu Prapanca Widiasta Makassar Teknik Sipil
    61 2222.15.007028 Ir. Amrullah Parenrengi Makassar Teknik Sipil
    62 2222.15.007029 Ir. Syamsuddin Supii Makassar Teknik Sipil
    63 2222.15.007030 Ir. Ahmad Sabariman Makassar Teknik Sipil
    64 2222.15.007031 Ir. Hasbi Syamsu Ali Makassar Teknik Sipil
    65 2222.09.007032 Ir. Harlem Simatupang Makassar Teknik Mesin
    66 2222.15.007033 Ir. H. Muh. Nardju Junus            Makassar Teknik Sipil
    67 2222.15.007034 Ir. Amran Makassar Teknik Sipil
    68 2222.15.007035 Ir. Ronny Chandra Makassar Teknik Sipil
    69 2222.02.007036 Ir. Irwan Chandra                      Makassar Elektroteknik
    70 2222.15.007037 Ir. Rudy Ciang                              Makassar Teknik Sipil
    71 2222.15.007038 Ir. R. Jati Ekayana Makassar Teknik Sipil
    72 2222.15.007039 Ir. Harim Makassar Teknik Sipil
    73 2222.15.007040 Ir. Yamin Laedda                       Makassar Teknik Sipil
    74 2222.15.007041 Ir. Djalil Makassar Teknik Sipil
    75 2222.15.007042 Ir. Hamka Jaya Makassar Teknik Sipil
    76 2222.15.007043 Ir. Agussalim Makassar Teknik Sipil
    77 2222.15.024780  Ir. James Thoengsal                     Makassar Teknik Sipil
    78 2222.15.024781  Ir. Lo Kok Fui                                 Makassar Teknik Sipil 
    79 2222.15.024782  Ir. Olivia Susanto                           Makassar Teknik Sipil
    80.2222.15.024783  Ir. Seandy                                       Makassar  Teknik Sipil
    81.2222.15.024784  Ir. Mulyadi                                      Makassar Teknik Sipil 

    Kontak


    Selamat Datang

     Konfirmasi Menghubungi Sekertariat PII:

    Persatuan Insinyur Indonesia
    Wilayah Sulawesi Selatan
    Sekertariat :
    Fakultas TeknikUniversitas Hasanuddin
    Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10
    Makassar - INDONESIA

    Telp/Faks : 0411-5748302
    email : info@mail.piisulsel.org

    Jl. A. Pangeran Pettarani No.90, Makassar. 
    (Kantor Dinas Bina Marga Lt. II Prov. Sulawesi Selatan)

    CP : Ir. Syahrir Arief, M.T. (081242876889)
    Email : Teknologiinsinyur@gmail.com / info@mail.piisulsel.org/www.piisulsel.org

    Kode Etik Insinyur Indonesia





    KODE ETIK INSINYUR INDONESIA
    “CATUR KARSA & SAPTA DHARMA”


    CATUR KARSA, PRINSIP-PRINSIP DASAR :
    1. Mengutamakan keluhuran budi.
    2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
    3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
    4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.

    SAPTA DHARMA, TUJUH TUNTUNAN SIKAP :
    1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat.
    2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya.
    3. Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
    4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
    5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing.
    6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
    7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.